Apa itu Paradox ?

| Senin, 01 Oktober 2018
Hai whazzup guys balik lagi bersama saya Bayu Oktarino pada Personal blog saya ini!
Disini saya akan membahas tentang 'Paradox' yaitu menurut saya yaitu suatu asumsi yang timbul pada suatu peristiwa yang membingungkan, seperti ketika kita menjelajahi waktu ke masa lalu, lalu membunuh kakek kita sendiri, lalu darimana kita berasal?



Untuk leih jelasnya, liat kutipan berikut yang telah saya rangkum;

Paradox atau yang didalam bahasa Indonesia yaitu Paradoks adalah suatu situasi yang timbul dari sejumlah premis (apa yang dianggap benar sebagai landasan kesimpulan kemudian; dasar pemikiran; alasan; asumsi; kalimat atau proposisi yg dijadikan dasar penarikan kesimpulan di dl logika), yang diakui kebenarannya yang bertolak dari suatu pernyataan dan akan tiba pada sekelompok pernyataan yang menuju ke sebuah kontradiksi atau ke sebuah situasi yang berlawanan dengan intuisi. Biasanya, baik pernyataan dalam pertanyaan tidak termasuk kontradiksi, hasil yang membingungkan bukan sebuah kontradiksi, atau "premis"nya tidak sepenuhnya betul (atau, tidak dapat semuanya betul). Pengenalan ambiguitas

Hasil gambar untuk paradox triangle


Kata

Kata paradoks seringkali digunakan dengan kontradiksi, tetapi sebuah kontradiksi oleh definisi tidak dapat benar, banyak paradoks dapat memiliki sebuah jawaban, meskipun banyak yang tetap tak terpecahkan, atau hanya terpecahkan dengan perdebatan (seperti paradoks Curry). Dan juga istilah ini digunakan untuk situasi yang mengejutkan seperti paradoks Ulang Tahun.


Etimologi

Etimologi paradoks dapat ditelusuri kembali ke masa renaisans. Bentuk awal dari kata ini muncul dalam bahasa Latin paradoxum dan berhubungan dengan bahasa Yunani paradoxon. Kata ini terdiri dari preposisi para yang berarti "dengan cara", atau "menurut" digabungkan dengan nama benda doxa, yang berarti "apa yang diterima". Bandingkan dengan ortodoks (secara harafiah "pengajaran langsung") dan heterodoks (secara harafiah "ajaran berbeda"). Paradoks pembohong dan paradoks lainnya dipelajari dalam zaman pertengahan di bawah insolubilia.


Tema

Tema umum dalam paradoks termasuk referensi-sendiri yang langsung dan tak langsung, tak terhingga, definisi berputar dan tingkatan alasan yang membingungkan. Paradoks yang tidak berdasarkan dalam sebuah "error"tersembunyi biasanya terjadi di pinggiran konteks atau bahasa, dan membutuhkan pengembangan konteks (atau bahasa) untuk menghilangkan kualitas paradoks mereka.
Dalam filosofi moral, paradoks memainkan peranan pusat dalam debat tentang etik. Misalnya, peringatan etis untuk "mencintai tetangga anda" adalah tidak hanya kontras dengan, tetapi berkontradiksi kepada tetangga bersenjata yang giat mencoba membunuh anda: bila dia berhasil, anda tidak akan berhasil untuk mencintainya. Tetapi untuk menyerang mereka terlebih dahulu atau menahan mereka biasanya tidak dimengerti sebagai tindakan cinta. Ini dapat disebut sebagai dilema etik. Contoh lainnya, adalah konflik antara perintah untuk tidak mencuri dan untuk memberi perhatian kepada keluarga yang anda tidak mampu memberi mereka makan tanpa mencuri uang.
Paradoks juga dinamakan antinomi karena melanggar hukum kontradiksi principium contradictionis (law of contradiction). Paradoks yang tertua dan sangat terkenal adalah paradox pembohong (liar paradox).


Pernyataan

Epimenides si orang Kreta mengatakan bahwa semua orang Kreta adalah pembohong.

Rangkaian premis berikut ini akan tiba pada dua konklusi yang bertentangan

  • Jika apa yang dikatakan Epimenides benar, ia bukan pembohong.
  • Jika Epimenides bukan pembohong, apa yang dikatakannya tidak benar.
  • Jika apa yang dikatakannya tidak benar, ia pembohong.

Konklusi pertama

  • Jadi, ia adalah pembohong dan bukan orang jujur.
  • Jika yang dikatakan Epimenides tidak benar, ia adalah pembohong.
  • Jika ia pembohong, apa yang dikatakannya tidak benar.
  • Jika apa yang dikatakannya tidak benar, itu berarti bahwa ia adalah orang jujur.

Konklusi kedua

  • Jadi, ia adalah orang jujur dan bukan pembohong.
Apa yang dikatakan Epimenides sebenarnya secara serentak mengandung kebohongan dan kebenaran. Jika kebohongan, berarti ia benar-benar pembohong, dan jika kebenaran, ia adalah seorang yang jujur.
Sama seperti dilema, paradoks biasa digunakan untuk mematahkan argumentasi lawan dengan menempatkannya ke dalam situasi yang sulit dan serba salah...


Yoo itulah yang dapat saya sampaikan, lebih dan kurangnya saya mohon maaf, hehe karena manusia tidak selalu benar, banyak salahnya, apalagi kalo cowo hehe.

Jangan lupa untuk like fanpage Facebook saya DISINI,
Jangan lupa untuk follow akun Instagram saya DISINI,
Jangan lupa untuk subscribe channel YouTube saya DISINI,
dan Jangan lupa untuk mengunjungi gaming Blog saya DISINI.


See you in another article guys!

0 komentar:

Posting Komentar

Prev
▲Top▲